Dalam beberapa tahun terakhir, tren baru telah muncul di bidang pengembangan masyarakat: Bangkitnya Organisasi Perencanaan Super Metropolitan (Supermpos). Entitas -entitas ini, yang pada dasarnya adalah versi yang lebih besar dan lebih kuat dari organisasi perencanaan metropolitan tradisional (MPO), memainkan peran yang semakin penting dalam membentuk masa depan kota dan daerah kita.
MPO telah lama menjadi pemain kunci dalam proses perencanaan transportasi, menyatukan pemerintah daerah, agen transportasi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengoordinasikan dan memprioritaskan proyek transportasi di wilayah tertentu. Namun, karena kota dan daerah telah tumbuh lebih besar dan lebih saling berhubungan, keterbatasan MPO tradisional menjadi semakin jelas. Sebagai tanggapan, sejumlah wilayah telah menciptakan supermpo untuk mengatasi tantangan ini.
Supermpo berbeda dari MPO tradisional dalam beberapa cara utama. Pertama dan terutama, mereka mencakup area geografis yang lebih besar, sering meliputi banyak kota dan kabupaten di suatu wilayah. Ruang lingkup yang lebih luas ini memungkinkan supermpos untuk mengambil pendekatan yang lebih holistik untuk perencanaan, mengingat tidak hanya transportasi, tetapi juga penggunaan lahan, pembangunan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.
Kedua, supermpo sering memiliki lebih banyak otoritas dan sumber daya daripada MPO tradisional. Mereka mungkin memiliki kemampuan untuk mengalokasikan pendanaan untuk proyek, menetapkan tujuan kebijakan, dan berkoordinasi dengan entitas perencanaan regional lainnya. Kekuatan yang meningkat ini memungkinkan supermpos untuk mengambil peran yang lebih proaktif dalam membentuk masa depan daerah mereka, daripada sekadar bereaksi terhadap proposal proyek individu.
Salah satu keunggulan utama supermpo adalah kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan regional yang kompleks yang melampaui batas yurisdiksi individu. Dengan menyatukan pemangku kepentingan dari seluruh wilayah, Supermpo dapat mengembangkan solusi komprehensif untuk masalah -masalah seperti kemacetan lalu lintas, perumahan yang terjangkau, dan perubahan iklim. Pendekatan kolaboratif ini dapat menyebabkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan hasil yang lebih baik untuk penghuni.
Misalnya, di Wilayah Teluk San Francisco, Komisi Transportasi Metropolitan (MTC) berfungsi sebagai supermpo di kawasan itu. Selain tanggung jawab perencanaan transportasi tradisionalnya, MTC telah mengambil peran kepemimpinan dalam mengatasi keterjangkauan perumahan dan perubahan iklim. Dengan bekerja dengan pemerintah daerah, pendukung perumahan, dan kelompok lingkungan, MTC telah mengembangkan kebijakan dan program inovatif untuk mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Ketika tantangan yang dihadapi kota -kota kita terus tumbuh dalam kompleksitas, kebangkitan supermpo merupakan pendekatan baru yang menjanjikan untuk pengembangan masyarakat. Dengan menyatukan berbagai pemangku kepentingan dan mengambil pandangan yang lebih komprehensif tentang perencanaan regional, Supermpo memiliki potensi untuk mendorong perubahan positif dan menciptakan komunitas yang lebih layak huni dan berkelanjutan untuk semua penduduk.